Kekalahan 10-0 Indonesia dari Bahrain merupakan kekalahan terburuk skuat
Merah Putih sejak 1934. Kekalahan itu memancing hujatan dari banyak
pihak lewat berbagai jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook.
Keputusan PSSI yang mengirimkan para pemain U-23 harus dibayar
mahal. Para pemain muda yang diharapkan mendapatkan pengalaman malah
diberi hadiah pahit oleh Bahrain dengan kekalahan telak tersebut.
Ari Fahrial Syam, praktisi medis yang mengaku pendukung berat timnas
itu memandang kekalahan itu bisa menimbulkan trauma berkepanjangan bagi
para pemain yang tampil dalam laga melawan Bahrain itu.
"Mereka akan sulit tidur dan tidak nafsu makan. Gol-gol Bahrain,
suasana di lapangan dan ketidakberdayaan untuk bisa melakukan perlawanan
akan selalu menjadi mimpi buruk buat para pemain muda kita," ujar Ari.
"Kondisi stress ini akan mencetuskan stress lain yang mungkin sudah
ada sebelumnya. Apalagi jejaring sosial, media cetak dan media
elektronik menghujat kekalahan ini," imbuhnya.
Karenanya, kata Ari, faktor psikologis para pemain harus menjadi perhatian para pengurus PSSI.
"Mereka harus segera didampingi psikolog bahkan mungkin psikiater
agar kondisi mental mereka bisa segera bangkit dan bisa memberikan yang
terbaik bagi Indonesia di masa depan," pungkas Ari. (OL-12)
sumber: mediaindonesia.com