BASIS DATA ( DATABASE )
1.Teori Dasar Database
- DEFINISI DATABASE
Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai,mahasiswa,pembeli),barang,hewan,peristiwa,konsep,keadaan,dan sebagainya yang direkam dalam bentu angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Database atau basis data terbentuk dari sekelompok data-data yang memiliki jenis atau sifat yang sama. Contohnya : data puskesmas, data pasien, dll. Demikian juga, kumpulan dari data-data puskesmas, data-data pasien, data-data keuangan dan lainnya dapat dikumpulkan lagi menjadi kelompok besar.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
- Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan dan kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan.
- Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpan data.
- Kehadiran basis data dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut.
Prinsip utama basis data adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali. Adapun Tujuan basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
- Efisiensi meliputi speed, space dan accurancy.
- Menangani data dalam jumlah besar.
- Kebersamaan pemakaian (Sharebility).
- Meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data.
- TUJUAN DATABASE
Basis data sering digunakan user karena mudah dan aman digunakan,Berikut beberapa keunggulan basisdata :
- Data oriented bukan program oriented
- Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan
- Dapat digunakan oleh banyak pemakai
- dapat menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat
- Volume & Struktur dapat berkembang dengan mudah
- Dapat memenuhi kebutuhan sistem baru secara mudah
- Dapat digunakan dengan cara berbeda
- membantu pengambil keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada
- Data Redundancy minimal
Ada tiga kelompok pemakai dalam tingkatan abstraksi saat memandang suatu database, yaitu :
- Lapis Internal,
Level ini merupakan level abstraksi data tertinggi yang menggambarkan hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai dari keseluruhan database, hal ini disebabkan beberapa pemakai database tidak membutuhkan semua isi database
- Lapis Konseptual,
Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam database dan hubungan relasi yang terjadi antara data dari keseluruhan database. Pemakai tidak memperdulikan kerumitan dalam struktur level fisik lagi, penggambaran cukup dengan memakai kotak, garis,dan hubungan secukupnya. mengambarkan data apa saja yang sebenarnya (secara fungsional) disimpan didalam basis data beserta relasi-relasinya didalam basis data, dimana administrator basis data (DBA) membangun dan mengolah basis data,
Type mahasiswa = record
nama : string;
kota : string;
provinsi : string;
end;
nama : string;
kota : string;
provinsi : string;
end;
- Lapis Eksternal,
Level ini merupakan level abstraksi paling rendah karena menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya yang pada umumnya tidak terlihat oleh oleh pengguna atau programmer aplikasinya
- MANFAAT DATABASE
Sistem managemen database dapat diartikan sebagai suatu program computer yang dapat digunakan untuk menyimpan,mengedit,menghapus,memanipulasi dan memperoleh data dengan mudah.Berikut beberapa manfaat database :
- Meningkatkan integritas data, dimana data selalu dalam keadaan valid; hal ini hanya dapat terjadi bila data hanya berada dalam satu tempat,
- Adanya independensi data, sifat yang memungkinkan perubahan struktur file tidak mempengaruhi program dan sebaliknya; juga dapat berarti bahwa data bersifat tidak bergantung pada data lain,
- Adanya sekuritas data, yang bermanfaat untuk menghindari pengaksesan data oleh yang tidak berhak,
- Penggunaan data menjadi lebih mudah, dimana pada umumnya sistem manajemen database (DataBase Management System = DBMS) menyediakan fasilitas query yang memudahkan user untuk memperoleh informasi.
- Terkontrolnya kerangkapan data. Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
- Terpeliharanya keselarasan data, Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
- Dapat dipakai secara bersama,sehingga data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi pada saat bersamaan.
- Diterapkan standarisasi, Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
- Data terjamin, DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi pemakai.
- Integritas data, Jika kerangkapan data dikontrol dan kekonsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat.
- Keseimbangan antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi. Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat.
4. KEKANGAN DALAM DATABASE
4.1.Data Redundancy
Pada file manual sering terjadi penyimpanan data yang sama pada lokasi yang terpisah tidak dapat dihubungkan, kalaupun dapat hanya dihubungkan dengan petunjuk silang.Data yang terpisah selain memakan banyak tempat, juga sukar diremajakan sekaligus secara bersamaan. Permasalahan yang timbul dapat dilihat pada kasus berikut.
4.2.Inkonsistensi data
Kesalahan mungkin mengakibatkan database dalam kedaan yang tidak konsisten dengan data yang baru yang dihasilkan Yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama Terjadi akibat kesalahan dalam pemasukan data atau update data. Akan mengakibatkan kesalahan pada hasil pengolahan basis data yang tidak sesuai dengan fakta
4.3.Data Terisolasi
Disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data yang tersebar dalam beberapa file, hal ini menyulitkan programmer untuk mengambil dan menyimpan data.
4.4.Data Security
Yang dimasud dengan data security adalah suatu cara pengaman data bari berbagai gangguan, seperti pencurian data, perubahan data, pengerusakan data.
Berikut beberapa cara pengamanan data yang bias di lakukan :
4.4.1.Grant security (system privilege dan object privilege)
Oracle grant security terdiri dari system privilege dan object privilege. System privilege memberikan hak akses kepada user untuk mengatur dan mengelola sistem database Oracle. Terdapat sekitar 80 system privilege yang ada di Oracle.
4.4.2. Role-based grant security
Role-based grant security pada dasarnya adalah kumpulan dari beberapa privilege yang dikumpulkan menjadi satu. Ini merupakan salah satu cara untuk memudahkan dalam pemberian hak akses kepada user
4.4.3. Grant execute security
Oracle menyediakan kemampuan untuk membuat hak akses dengan menciptakan suatu program tertentu melalui store procedure dan bahasa PL/SQL.
0 comments:
Post a Comment