sideCategory1

Saturday, 8 July 2023

Anak-Anak Perkebunan

Saat ini pukul 10:55 saat cerita ini ditulis disuatu tempat dimana tempat ini adalah tempat saya tidur dan banyak hal yang bisa saya lakukan ditempat ini. Dalam keadaan belum sarapan dan belum mandi.

Certa ini tentang beberapa anak-anak yang terlahir disebuah perkebunan yang luas dengan satu macam tanaman yang merupakan produk utama untuk menghasilkan sesuatu yang manis yang hampir setiap hari digunakan oleh orang-orang dunia. Apakah cerita ini semanis hasil dari perkebunanya atau tidak saya tidak tau, ya saya hanya menulis apa yang saya rasakan dan saya lihat waktu itu selama kurang lebih16 tahun saya disana.

Tempat tinggal mereka disana ada 4 RT dan 1 RW tiap RT kurang lebih sekitar 50kk dikelilingi oleh sungai buatan yang rata2 kedalamanya sekitar 2-7 meter lebarnya sekitar 2-3 meter. Rumah mereka seragam, sama dan berbatas dinding yang sama, terdapat 2 kamar tidur dan 1 ruang tamu, tapi ayah-ayah mereka biasanya menambah teras menggunakan kayu dan seng didepan rumah sekedar untuk berteduh dan leyeh-leyeh saat siang hari. Dapur juga biasanya ditambahkan dibelakang rumah berjajar dengan kolam ikan buatan yang rata-rata dimiliki oleh anak-anak ini, untuk apa kolamya ? memelihara ikan kemudian dijual ?, Tidak ini adalah salah satu strategi hiburan kecil dirumah untuk memelihara ikan dan menambah kesibukan untuk memberi makan. yah karena tempat tinggal mereka memang jauh dari kota dan hiburan, mereka berada ditengah-tengah perkebunan dan memang sangat jarang sekali mereka bisa keluar dari sini jadi semua sadar bahwa hiburan bukan dicari tetapi diciptakan oleh mereka sendiri disini.

Kalau merka dibilang anak-anak desa atau ndeso mungkin kurang tepat karena banyak mesin-mesin industri canggih untuk mengolah perkebunan disini yang mungkin tidak banyak orang pernah melihat mesin-mesin tesebut. Kalo dibilang kota lebih tidak tepat lagi karena kadaan tempat tinggal mereka seperti itu adanya. Maka sebutlah terserah anda apa nama yang cocok untuk tempat  tinggal anak-anak ini.

Dimulai sejak TK anak-anak ini bermain bersama yah karena cuma ada 1 sekolah TK di pemukiman ini. Yang saya ingat suatu hari di TK ketika jam istirahat mereka diam-diam menerobos pagar kawat yang mengelilingi TK kemudian pergi menuju sungai yang tak jauh dari situ. Mereka mencopot baju dan kemudian mandi disana sambil berlompat-lompatan, hingga bell berbunyi kemudian mereka kembali masuk ke TK dan tentu saja guru mereka curiga kenapa pada basah rambutnya dan alasan mereka saat itu adalah 'tadi habis pada cuci muka di kamar mandi bu' jawab salah satu diantara mereka. mungkin guru mereka percaya tapi sepertinya tiddak atau masih penasaran tapi aku kurang begitu mengerti waktu itu yang pasti waktu itu selesai sudah dan tidak pernah dibahas lagi masalah itu.

Dihari yang lain masih masa TK ada satu hal yang aneh ketika salah satu dari mereka terjepit kakinya di sumur belakang sekolah, entah bagaimana caranya bisa terjepit aku tidak tahu karena tidak berada disana aku baru kesana ketika ada salah satu murid yang melaporkan kejadian itu kepada bu.guru.
kami langsung menuju ke sumur itu da benar ternyata ada yang terjepit disana dengan keadaan sudah menangis,bu,guru panik dan memaggil pak.bon petugas kebersihan di TK. Kemudian dibantulah anak itu keluar dari terjepitnya kaki disumur. Semenjak saat itu hampir 2 bulanan perbincangan diantara anak-anak TK selalu berkaitan dengan kejadian disumu itu, hingga berkenbang menjadi cerita misteri. Ada yang pernah bilang pernah melihat tangan berjalan disumur itu ada yang pernah bilang mendengar suara aneh dari sumur ketika pergi ke kamar mandi. Semenjak saat itu kami selalu lari ketika lewat sumur itu.
Kisah TK yang tidak bisa kuingat semuanya karena sudah hampir20 tahun.

Saat SD saya dan mereka hampir mempunyai rutinitas yang sudah terjadwal,bukan jadwal pelajaran tapi jadwal janjian main, saat itu mereka selallu tepat janji dan ontime karena tidak ada alat komunikasi seperti sekarang ini. Berangkat sekolah selalu bersama berjalan dari rumah dan bertemu disuatu tempat, kami selalu janjian brangkat pukul 06.45 dan berkumpul di rumah salah satu teman sebut saja atmoko. Setiap hari kami berangkat dengan ketapel yang dikalungkan dileher kemudian berjalan menuju sekolah sambil melihat pohon-pohon yang kami lewati, ya kami mencari sangkar burung. Burung aa saja kecuali burung emprit yang memang masih sangat banyak disana waktu itu.

Disekolah kebiasaan kami adalah berkumpul dibelakang sekolah, tepatnya didekat kebun kelapa, kami selalu membawa bekal makanan dari rumah bukan karena tidak ada kantin disekolahan tetapi ini memang kebiasaan kami. Kami makan bersama dan bertukar lauk disini. Disini juga ada pohon cabai yag sengaja kami tanam, jadi kami bisa memetik cabai kalo beli gorengan dikantin.

Sepulang sekolah kami selalu ada kegiatan extakulikuler senin dan rabo ada les tambahan disekolah, selasa dan kamis kami mengaji dimasjid, hari jum'at kami pramuka dan sabtu ada pengajian rutin.
baru sore harinya kami berkumpul dilapangan bermain sepak bola, yah hampir semua suka bermain bola.

Saat SD hari minggu adalah hari kemerdekaan karena setelah 6 hari kami dipenuhi rutinitas hanya hari minggu yang benar-benar dapat kami manfaatkan untuk bermain bersama.


0 comments:

Post a Comment